Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HAKIKAT ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

 


Bumi dan segala isinya merupakan ciptaan Allah yang indah, TUHAN-lah yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia serta yang diam di dalamnya (Mzm.24:1). Manusia tidak mempunyai hak penentuan terhadap harta benda bumi melainkan ia mempunyai hak pakai. Hak pakai yang dianugerahkan Tuhan tidak boleh digunakan oleh manusia dengan sesuka hati untuk mengeksploitasi bumi dan segala isinya. 

Hak pakai tersebut harus dipergunakan dengan penuh tanggung jawab untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Jadi segala sesuatu yang diciptakan Allah hanya merupakan pinjaman yang dipercayakan kepada manusia dan bukan miliknya. Karena itu pinjaman tersebut perlu ditangani dengan hati-hati, rasa hormat, dan semangat pelestarian.

Dalam Mazmur 148, Allah mengundang umat-Nya untuk peduli pada ciptaan, suatu pemberian yang kudus dari Allah. Mazmur ini mengajak seluruh ciptaan bersuka cita dalam harmoni dan pujian, alam harus dihargai bukan karena suci atau Ilahi melainkan karena alam diciptakan Allah. Justru karena alam diciptakan Allah oleh kasih-Nya, maka alam perlu dihargai dan dipelihara oleh manusia. 

Allah mencipta karena Ia menghendaki, tidak ada yang mendorong atau meminta Allah mencipta alam semesta. Allah mencipta karena kasih-Nya dan kasih-Nya itu diwujudkan dalam menciptakan alam semesta.

Menurut kesaksian Alkitab, alam bukanlah obyek atau sasaran yang dapat diperlakukan manusia sesuka hati. Ketika Tuhan menciptakan semesta alam dan segala isinya, Ia memberi mandat kepada manusia sebagai teman sekerja-Nya, wakil-Nya di dunia untuk mengusahakan bumi. Tuhan Allah melihat bahwa segala sesuatu yang dijadikannya itu baik adanya. 

Dalam Kejadian 1:26 dinyatakan bahwa Allah berfirman: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas seluruh bumi dan atas segala Binatang melata yang merayap di bumi. Kalimat supaya mereka berkuasa atas hendak mekankan bahwa manusia diberi otoritas dan dominasi atas makhluk hidup yang lainnya.

Sungguh besar kuasa manusia yang diberikan Allah, akan tetapi jika manusia salah mempergunakan kuasa yang diberikan Allah ini, maka manusia akan bertindak tamak dan semena-mena terhadap ikan, burung, ular, ternak, Binatang liar, bahkan semut atau nyamuk sekalian. 

Kata taklukkanlah dalam teks Kejadian 1:26 sering dipahami sebagai dominasi yang bersifat penindasan terhadap bumi. Namun yang dimaksud dengan amanat Allah itu bukanlah eksploitasi bumi secara sewenang-wenang, melainkan perintah untuk memperlakukan bumi secara bertanggung jawab.


Posting Komentar untuk "HAKIKAT ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP"