Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DAMAI SEJAHTERA


 

Tidak semua orang berani mengingatkan seseorang yang kedapatan melakukan kesalahan. Alih-alih mengingatkan supaya mengalami pertobatan, adakalanya kondisi semacam ini justru dimanfaatkan untuk bekerja sama: saling menjaga rahasia keberdosaan. “Aku tutupi salahmu, kamu tutupi salahku.” Saling diam dan bekerja sama dalam menutupi dosa semacam ini bahkan disebut-sebut sebagai menjaga damai sejahtera. Tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, rukun dan tidak bermusuhan adalah definisi damai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tak heran jika banyak orang berasumsi damai sejahtera adalah kondisi yang tenang, rukun tanpa ada konflik. Ditambah lagi pepatah yang mengatakan “diam itu emas”. Bahkan ayat Alkitab pun menyebutkan bahwa kasih menutupi pelanggaran.

Tetapi sungguhkah ketenangan dan kerukunan membawa damai sejahtera seperti yang Tuhan kehendaki ketika di dalamnya kehidupan berjalan di luar kebenaran Tuhan?
Damai sejahtera Allah adalah kondisi di mana manusia berdamai dengan Allah melalui Yesus Kristus. Tanda bahwa manusia berdamai dengan Allah adalah menaruh hormat kepada Allah. Rasa hormat kepada Allah tidak hanya diwujudkan melalui ritual ibadah di gedung gereja, berpelayanan, bertekun dalam doa atau gemar melantunkan pujian. Rasa hormat kepada Allah harus dinyatakan dengan melakukan kebenaran Allah di segala aspek kehidupan, diawali dari kekudusan hati serta motivasi yang murni. Situasi yang tampak aman bukan tanda damai sejahtera jika di belakangnya tersembunyi pelanggaran dan dosa.

Damai sejahtera bukanlah hal yang tanpa syarat, bukan sekadar urusan dibaptis lalu Anda menerima damai sejahtera. Baptisan itu dapat diibaratkan seperti mengambil satu langkah untuk memasuki kerajaan Allah, namun masih ada satu perjalanan panjang yang harus Anda tempuh. Ada kehidupan yang harus Anda jalani sebagai warga kerajaan Allah, atau sebagai anggota keluarga Allah. Jika Anda bercita-cita untuk menjalani hidup yang selalu berkenan kepada-Nya dan berkata, “Aku gemar mengerjakan kehendak-Mu, ya Allah,” seperti yang Yesus katakan di Ibrani 10:7, maka orang semacam itu akan dipenuhi oleh damai sejahtera. Di mana ada kekudusan di situ ada damai sejahtera. Jika Anda tidak menikmati damai sejahtera, maka itu berarti Anda masih menyimpan dosa di dalam hati Anda.

Posting Komentar untuk "DAMAI SEJAHTERA"