Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGAMPUNI TEMAN YANG BERSALAH

 


Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk teman-teman kita di sekolah atau di rumah. Kadang ada teman yang tidak sengaja menyakiti hati kita, misalnya dengan berkata kasar, mengejek, mengambil barang kita tanpa izin, atau tidak mau berbagi. Ada juga yang mungkin membuat kita marah karena perbuatannya. Saat hal itu terjadi, wajar kalau kita merasa kecewa, sakit hati, atau ingin membalas. Namun, firman Tuhan mengajarkan sesuatu yang berbeda. Tuhan menginginkan kita belajar untuk mengampuni, yaitu melepaskan rasa marah dan tidak menyimpan dendam kepada teman yang bersalah kepada kita.

Mengampuni bukan berarti kita melupakan begitu saja kesalahan yang dilakukan orang lain atau berpura-pura tidak sakit hati. Mengampuni artinya kita memilih untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ketika kita mengampuni, kita menyerahkan rasa sakit hati itu kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan yang akan memulihkan hati kita. Dengan mengampuni, kita menunjukkan kasih Tuhan kepada teman kita. Bahkan Yesus sendiri mengajarkan bahwa kita harus mengampuni bukan hanya sekali atau dua kali, tetapi berkali-kali. Dalam Matius 18:21-22, Yesus berkata bahwa kita harus mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali, yang artinya tanpa batas.

Mengapa kita perlu mengampuni? Karena Tuhan lebih dulu mengampuni kita. Setiap hari kita juga sering berbuat salah kepada Tuhan, tetapi ketika kita datang kepada-Nya dan meminta ampun, Tuhan selalu mengampuni kita dengan kasih yang besar. Jika Tuhan yang Maha Kudus mau mengampuni kita, maka kita pun harus belajar mengampuni sesama. Dengan mengampuni, hati kita menjadi lebih tenang, kita terhindar dari rasa marah yang berkepanjangan, dan hubungan dengan teman bisa dipulihkan. Mengampuni juga membuat kita bisa hidup rukun dan damai, sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kadang memang tidak mudah untuk mengampuni, terutama kalau luka di hati kita cukup dalam. Tetapi kita bisa berdoa meminta kekuatan dari Tuhan agar diberi hati yang sabar dan penuh kasih. Kita juga bisa belajar meneladani Yesus, yang meskipun disakiti dan disalibkan, tetap berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34). Itulah kasih pengampunan yang sejati, kasih yang tidak terbatas. Jika kita mau belajar mengampuni teman yang bersalah, maka kita sedang mengikuti teladan Yesus.

Mengampuni teman yang bersalah bukan hanya membuat hati kita lega, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain. Teman yang kita ampuni mungkin akan merasa menyesal dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Ia juga bisa merasakan kasih Tuhan melalui sikap kita. Jadi, ketika kita mengampuni, kita tidak hanya membuat hubungan kita dengan teman menjadi baik kembali, tetapi juga menunjukkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

 


Posting Komentar untuk "MENGAMPUNI TEMAN YANG BERSALAH"