Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODERASI UNTUK KEMAJUAN BANGSA


 

Dalam panorama keberagaman etnis, suku, budaya, dan agama yang mengagumkan, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan. Di tengah dinamika global dan berbagai pergolakan internal, keberadaan Pancasila dan Moderasi Beragama menjadi dua pilar penting yang mendukung fondasi bangsa ini. Pancasila, sebagai ideologi negara, dan Moderasi Beragama, sebagai prinsip untuk memelihara kerukunan antaragama, berperan penting dalam membangun Indonesia yang maju.

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, terdiri dari lima sila yang mengandung nilai-nilai fundamental yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. Lima sila yang mengandung komitmen ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan menandakan komitmen untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi. Melalui Kesaktian Pancasila—yang diperingati setiap 1 Oktober, bangsa Indonesia diberikan landasan filosofis yang inklusif, memungkinkan berbagai agama dan keyakinan untuk hidup berdampingan dengan damai.

Ini membentuk fondasi kuat bagi toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan. Di sisi lain, moderasi beragama adalah pendekatan bijak terhadap agama. Ini mengajak umat beragama untuk memahami ajaran agamanya dengan konteks dan pemahaman yang moderat. Moderasi beragama bukanlah sekadar penerimaan tanpa kritis terhadap keyakinan, tetapi sebuah panggilan untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, membawa pesan-pesan universal tentang cinta, perdamaian, kerukunan, dan keadilan ke dalam praktik nyata.

 Moderasi Beragama bukan hanya tentang memahami agama, tetapi juga memiliki tujuh esensi atau inti, yaitu (1) menjaga keselamatan jiwa. Esensi demikian ini berarti melindungi kehidupan manusia dari ancaman atau bahaya yang dapat timbul dari ekstremisme atau tindakan keagamaan yang merugikan. Esensi selanjutnya adalah (2) menjunjung tinggi keadaban mulia. Ini mengacu pada upaya untuk mempromosikan nilai-nilai kebajikan dan etika dalam beragama. Moderasi Beragama juga menekankan bahwa agama seharusnya menjadi sumber inspirasi untuk berbuat baik, mengasihi sesama, dan memajukan kemanusiaan. Karena itu, Moderasi Beragama memiliki esensi yaitu (3) menghormati harkat martabat kemanusiaan, yakni mengakui nilai-nilai dasar yang melekat pada setiap manusia, termasuk hak untuk hidup dengan martabat, kebebasan beragama, dan perlakuan adil.

Inti dari Moderasi Beragama juga untuk (4) memperkuat nilai moderasi dalam beragama. Ini berarti menghindari ekstremisme dan fanatisme yang dapat mengarah pada konflik atau kekerasan. Moderasi Beragama kemudian mengajarkan bahwa esensi keagamaan juga seharusnya menjadi sumber inspirasi untuk (5) mewujudkan kedamaian dan persatuan, bukan alat untuk memecah belah. Yang tidak boleh terlewatkan bahwa esensi-esensi Moderasi Beragama adalah (6) menaati komitmen berbangsa sekaligus (7) menghargai kemajemukan, dengan menjaga kebebasan akal, kebebasan berekspresi, dan kebebasan beragama. Hal ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan, perkembangan, peradaban manusia, di mana setiap orang dapat hidup dengan damai, sejahtera dan bahagia.

Posting Komentar untuk "MODERASI UNTUK KEMAJUAN BANGSA"